HN88 - Di saat banyak negara-negara di dunia yang secara perlahan sudah mulai 'berdamai' dan terbebas dari Covid-19, tidak demikian dengan Korea Utara.Korea Utara justru baru mulai diterpa badai Covid-19, padahal seperti dikutip US News, sampai pertengahan Desember 2021 Korea Utara masih masuk dalam daftar 12 negara dengan nol kasus.
Negara yang baru mengumumkan kasus pertama Covid-19 pada Kamis, 12 Mei 2022 ini mengakui adanya ledakan kasus yang sangat tinggi. Dalam laporan kantor berita KCNA, Minggu, 15 Mei 2022, Korea Utara melaporkan total 42 orang telah meninggal di negara itu akibat Covid. Pyongyang juga menemukan 300 ribu orang yang tiba-tiba sakit demam dan 820 ribu orang yang dicurigai sebagai suspek Covid-19.
Hingga Minggu, 15 Mei 2022, Korut telah memasuki hari kempat lockdown secara nasional dengan maksud menghentikan laju wabah Covid-19. Dikhawatirkan virus Covid-19 ini bisa menghancurkan negara dengan sistem kesehatan yang serba kekurangan. Korut juga hanya memiliki kemampuan pengujian yang terbatas dan tak juga memiliki program vaksin untuk rakyatnya.
Meskipun begitu kantor berita KCNA mengatakan bahwa Korut akan mengambil "langkah-langkah darurat cepat" untuk mengendalikan epidemi. Namun nyatanya tidak ada tanda bahwa Pyongyang akan bergerak untuk menerima tawaran vaksin internasional.
"Semua provinsi, kota, dan kabupaten di negara ini telah dikunci total, dan unit kerja, unit produksi, dan unit perumahan ditutup bagi satu sama lain sejak pagi 12 Mei dan pemeriksaan ketat dan intensif terhadap semua orang sedang dilakukan," keterangan KCNA pada Minggu.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 telah mendorong negaranya ke dalam "kekacauan besar". Dia pun menyerukan perlawanan habis-habisan untuk mengatasi wabah tersebut.
Meskipun Korut berada dalam situasi lockdown, Kim dan pejabat senior lainnya pada Sabtu, 14 Mei 2022 masih menghadiri upacara pemakaman. Kim menghadiri pemakaman Yang Hyong Sop, yakni mantan kepala negara de facto selama pemerintahan ayah Kim, Kim Jong Il, seperti diberitakan KCNA.








0 Komentar